Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang marak akhir-akhir ini semakin intens terjadi menyusul akan ditetapkannya kenaikan harga BBM bersubsidi. Di Kota Makassar sendiri, demonstrasi komponen mahasiswa cenderung bersifat anarkis. Beberapa fasilitas umum menjadi korbannya. Belum lagi dampak dari demonstrasi ini adalah macet. Akses menuju dan dari Kota Makassar terhambat. Penutupan jalan dengan mobil truk, pembakaran ban, dan pendudukan SPBU menjadi gambaran sehari-hari.
Aparat Polri yang dibantu TNI berusaha mengamankan objek vital negara, termasuk Gedung Keuangan yang letaknya sangat strategis, di tengah pusat konsentrasi massa saat demonstrasi, perempatan flyover kilo 4. AparatĀ TNI telah beberapa hari ini berjaga-jaga dan sampai menginap di GKN, sementara anggota Polri bertugas di bawah flyover. Stasiun tivi juga tak lupa mengambil posisi yang pas untuk memberitakan setiap detik perkembangan yang terjadi.
Beberapa sekolah sempat diliburkan dan pertokoan ditutup, dan ada isu bahwa perkantoran akan ditutup. Namun hal ini tidak terlihat di KPPN Makassar II, sebab pelayanan di kantor ini tetap buka. Dari pagi hingga menjelang sore ini, para Satker silih berganti datang. Bahkan beberapa diantaranya berasal dari Kabupaten di luar Kota Makassar. Mereka dengan penuh semangat menceritakan perjuangan mereka menuju KPPN Makassar II. Rupanya demonstrasi tidak mampu menyurutkan semangat para satker demi penyerapan anggaran dan rekonsiliasi.
Semoga keadaan menjadi lebih kondusif dan perekonomian berjalan kembali.