KPPN Makassar II

Sejalan dengan program utama KPPN Makassar II dalam upaya untuk mencapai Zona Integritas WBBM, menularkan diaspora WBK kepada seluruh stakeholder. KPPN Makassar II hadir dalam salah satu media komunikasi yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat, yaitu Radio. Pada tanggal 13 Februari 2020, KPPN Makassar II datang ke Studio RRI Pro 1 Makassar untuk menjadi narasumber dalam salah satu acara Dialog Interaktif yang biasa disiarkan oleh RRI Makassar pada pukul 09:00 – 10:00 WITA. Kali ini KPPN Makassar II berkesempatan menyampaikan proses pencapaian predikat WBK yang telah diberikan secara langsung oleh Men-PAN RB pada tanggal 10 Desember 2019 agar dapat menginspirasi Satuan Kerja Kementerian / Lembaga lainnya yang masih dalam proses mencapai Zona Integritas menuju WBK. Dalam Studio RRI Pro 1 bergabung dengan Penyiar RRI adalah Bapak Adi Setiawan, Kepala KPPN Makassar II, Bapak Eko Purwanto, Kepala Seksi Pencairan Dana KPPN Makassar II, serta Bapak Soekaryono Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN Makassar II. 

Diskusi berjalan dengan hangat, diawali dengan pemaparan oleh Kepala KPPN Makassar II mengenai proses dari awal pencanangan Zona Integritas di tahun 2017 sampai mendapatkan predikat WBK di tahun 2019. Bapak Adi Setiawan menyampaikan berbagai dinamika dan upaya untuk meningkatkan semangat pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Beberapa inovasi dilakukan oleh jajaran seluruh pegawai dan pejabat KPPN Makassar II guna mencapai predikat WBK tersebut juga turut disampaikan dengan harapan dapat menjadi inspirasi oleh Stakeholder yang sedang berupaya dalam proses mendapatkan predikat ZI WBK.

Kepala Ombudsman RI bagian Sulawesi Selatan, Bapak Subhan juga sempat bergabung dalam sesi dialog interaktif melalui line telepon, beliau memberikan apresiasi Kantor (di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan) dalam komitmen untuk meraih Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. Selain itu, beliau menitikberatkan predikat WBK yang telah diberikan oleh KemenPAN-RB harus dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya sekedar seremonial.