Berbagai acara menyambut Hari Keuangan RI yang ke-66 tahun dilaksanakan di lingkungan Kementerian Keuangan di Kota Makassar. Kamis, 18 Oktober 2012, bertempat di Gedung Keuangan Negara (GKN) II, Perwakilan Kementerian Keuangan, yang dalam kegiatan ini pelaksananya adalah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para pegawai lingkup Kementerian Keuangan. Seluruh Ditjen Kementerian Keuangan di kota Makassar antara lain Ditjen perbendaharaan (Kanwil, KPPN Makassar I dan Makassar II), Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Kekayaan Negara dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan mengirimkan para pegawainya untuk berpartisipasi. Sejak pukul 08.00 WITA, para pegawai lintas Ditjen telah berdatangan di lokasi untuk melakukan pengisian formulir.
Folding bed yang disediakan PMI hanya 6 set. Hal ini membuat antrian donor darah cukup panjang. Pegawai KPPN Makassar II sendiri yang ikut serta termasuk beruntung karena mendapat kesempatan pertama untuk mendonorkan darahnya. Pegawai KPPN Makassar II yang ikut serta berjumlah 11 orang. Setelah melakukan pengisian formulir, para calon pendonor dites dahulu hemoglobin(Hb)nya dan golongan darahnya. Ada juga beberapa pegawai yang ditolak karena alasan tertentu. Jika lolos, maka dilakukan tensi tekanan darah. jika memenuhi standar maka barulah sang pendonor diambil darahnya. Waktu pendonoran sekitar 5-10 menit tergantung kondisi pendonor. Setelah mendonorkan darahnya, pendonor disuguhi bubur hangat, roti dan telur rebus serta vitamin penambah darah. Aksi donor darah hari ini sendiri berhasil mengumpulkan lebih dari 100 kantong darah.
Dalam sehari, PMI di Makassar membutuhkan sekitar 80-120 kantong darah dan sekitar 2.500- 3.000 kantong dalam sebulan. Setiap hari, PMI melayani permintaan darah golongan A dan O sekitar 30 pasien sedangkan permintaan dari keluarga cukup tinggi sehingga untuk memenuhi maka pihaknya meminta keluarga penderita mendonorkan darahnya atau dari orang lain dengan bantuan petugas PMI. Namun yang menjadi masalah tidak semua kelurga pasien mempunyai golongan darah yang sama.
Peran aktif melakukan donor darah secara sukarela untuk ketersediaan stok demi mereka yang membutuhkan transfusi darah di rumah sakit sangat dibutuhkan.