9 November 2012 ini, Kota Makassar memasuki usianya yang ke-405 tahun. Kota yang memiliki sejarah panjang dan dikenal sebagai gerbang Indonesia timur ini memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar dalam 5 tahun terakhir rata-rata di atas 9 persen, bahkan di tahun 2008 lalu sempat menyentuh angka 10,83 persen.

Stabilitas ekonomi, keamanan dan politik menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kota Makassar. Stigma negatif tentang maraknya aksi kekerasan dan demonstrasi, tidak menyurutkan niat investor untuk menanamkan modalnya. Ekses-ekses negatif dengan cepat bisa diredam oleh pemerintah dan aparat keamanan.

Kota Makassar terus berbenah

lambang kota makassar

Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan juga menjadi salah satu katalis pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Beberapa proyek besar yang akan dilaksanakan di Kota Makassar adalah pembangunan jalan raya lingkar tengah yang menghubungkan 3 daerah yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros, hal ini untuk mengurai kemacetan yang kian waktu makin menjadi-jadi. Selain itu proyek busway juga akan dilaksanakan. Pemprov Sulsel telah menerima bantuan 15 unit busway yang akan dioperasikan di Kota Makassar, Sungguminasa, Maros, dan Takalar (Mamminasata) sebagai moda transportasi massal. Akan dibangun pula Rel Kereta yang menguhubungkan Kota Makassar dengan Pare-Pare yang 2013 nanti akan dimulai pembebasan lahan.

Sentra Ekonomi di Kota Makassar mampu membuka lapangan kerja ribuan pencari kerja. Menurut data statistik ketenagakerjaan dari BPS Kota Makassar jumlah Pencari Kerja yang terdaftar dan terinci menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin di kota Makassar pada tahun 2010 menurut data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar adalah sebanyak 10.212 orang, masing-masing sebanyak 4.823 laki-laki dan 5.389 perempuan. Dari jumlah tersebut jumlah pencari kerja terbanyak berpendidikan SMA yaitu sekitar 4.369 atau 42,78 persen, masing-masing sebanyak 2.682 laki-laki dan 1.687 perempuan.

Sementara itu jumlah pencari kerja yang ditempatkan menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Makassar sebanyak 2.631 orang, masing-masing 1.497 laki-laki dan 1.134 perempuan. Persentase terbesar adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 2.148 orang, masing-masing 1.274 laki-laki dan 874 perempuan.

Sebagian besar penduduk bekerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran yang berjumlah sekitar 38 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sektor lainnya yang menyerap tenaga kerja cukup besar adalah sektor jasa, yaitu sekitar 28 persen.

Pemerintah Daerah aktif mendorong pengembangan daearah-daerah batas kota. Penataan Sungai Tallo yang membelah Kota Makassar juga akan segera dilakukan dengan menggandeng Bank Dunia. Kawasan wisata baru dalam Kota semakin banyak. Event-event kelas nasional hingga internasional semakin sering dipusatkan di Kota Makassar. Visit South Sulawesi yang dicanangkan Pemprov  Sulsel mendorong minat wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk datang ke Kota Makassar. Tingkat hunian hotel pun semakin bertambah. Penciptaan Kota hijau (green city)yang mempersyaratkan target 30 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH).  Saat ini Kota Makassar baru memiliki RTH sebanyak 5% jauh dari target. Untuk itu Pemerintah Provinsi Sulsel akan berupaya mendorong tercapainya target tersebut.

Kota Makassar kini

Aroma politik di Kota Makassar sendiri semakin memanas jelang pilgub dan Pilwakot 2013 mendatang. Diharapkan agar kestabilan poitik, ekonomi dan keamanan bisa terjaga. Dirgahayu Kota Makassar.