
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2013 menyasar belanja berkualitas yaitu untuk keperluan yang produktif, sehingga dana tersebut bisa dialokasikan kepada barang-barang yang memberi nilai tambah.
Pada pemaparan Presiden dalam pembacaan Nota Keuangan, pemerintah berupaya meyakinkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan. Namun, pemerintah juga harus tetap waspada terhadap krisis dunia yang dapat berdampak pada keadaan perekonomian Indonesia.
Target pertumbuhan ekonomi pada 2013 mencapai kisaran 6,8 persen hingga 7,2 persen karena ekonomi dunia menunjukkan tren yang positif.
APBN 2013 akan mengembangkan perekonomian yang ekspansif dan produktif dengan cara mengurangi belanja-belanja yang tidak produktif untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu dianggarkan dana untuk infrastruktur dalam belanja modal di atas Rp200 triliun agar target pertumbuhan ekonomi 6,8 persen-7,2 persen tercapai.
Struktur APBN 2013
APBN 2013 memiliki 5 Komponen Utama yaitu :
- Pendapatan Negara yang diasumsikan sebesar Rp 1.507,7 T, naik dari Rp 1.358,2 TÂ pada APBN-P 2012
- Belanja Negara diasumsikan sebesar Rp. 1.657,9 T terdiri dari Belanja pemerintah Pusat sebesar Rp. 1.139T dan Transfer ke Daerah sebesar Rp. 518 T
- Keseimbangan Primer sebesar Rp -36,9 T
- Defisit Anggaran sebesar Rp 150,2T
- Pembiayaan terdiri dari Pembiayaan Dalam Negeri sebesar Rp 159,5 T dan Luar negeri sebesar Rp 19,5 T
Untuk lebih jelasnya silahkan membca dan mengunduh Nota Keuangan dan RAPBN 2013