Whatsapp dalam Sarab(b)a Membaca judul tulisan ini, sepintas kita akan terpikir bagaimana bisa terjadi. Whatsapp yang notabene aplikasi chat berbasis teknologi disandingkan dengan sarab(b)a, minuman khas masyarakat Sulawesi Selatan yang terbuat dari campuran jahe, gula merah, santan, telur dan merica.
Kemudahan dalam penggunaan fitur yang lengkap menempatkan whatsapp sebagai salah satu aplikasi chat yang paling banyak digunakan. Sedangkan minuman sarab(b)a yang dikenal sebagai minuman yang menyehatkan dengan harga yang terjangkau telah menjelma menjadi minuman favorit baik di kalangan anak muda maupun orang tua. Berawal dari kebiasaan ngumpul sambil menikmati sarab(b)a dan keinginan untuk memberikan layanan yang cepat, tepat, dan mudah kepada stakeholder mendorong insan perbendaharaan di KPPN Makassar II untuk membuat terobosan dalam bentuk mengoptimalkan kelebihan aplikasi whatsapp.
Menilik perubahan zaman yang bergerak dinamis inovasi menjadi sesuatu yang wajib. Perkembangan teknologi informasi yang pesat mendorong lahirnya berbagai inovasi, termasuk inovasi di bidang pelayanan. Hal ini sejalan dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yang senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan output yang terbaik. Inovasi Saraba (Saluran Respon Aspirasi dan Bantuan) yang merupakan salah satu dari sekian banyak inovasi KPPN Makassar II adalah fitur tambahan yang telah disematkan pada portal kppnmakassar2.net berupa tautan yang dapat terhubung langsung kepada nomor layanan Admin KPPN Makassar II melalui aplikasi fitur chat whatsapp.
Saraba diharapkan dapat menjadi media penyampaian informasi, pertanyaan, dan saran stakeholder dengan respon yang cepat dari KPPN. Kelebihan Saraba, pengguna tidak perlu menambahkan dan menyimpan kontak Admin KPPN Makassar II untuk melakukan komunikasi. Sebagimana khasiat minuman sarab(b)a yang dapat meyegarkan dan menghangatkan badan, sekaligus menambah stamina, kehadiran inovasi Saraba diharapkan dapat menjadi penyegar dan penambah semangat bagi pegawai KPPN Makassar II dan stakeholder dalam pengelolaan APBN yang lebih baik.
ditulis oleh Yuskanov