7 tahun sudah reformasi birokrasi Kementerian Keuangan RI berjalan. Reformasi birokrasi tersebut mencakup 3 Pilar Reformasi, yaitu Reformasi Organisasi, Reformasi Proses Bisnis, dan Reformasi Sumber Daya Manusia. Dalam rangka mewujudkan suksesnya reformasi ini terutama untuk pilar ketiga Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan pada hari Sabtu 29 Juni 2013 KPPN Makassar II melaksanakan Workshop Penyegaran Service Excellence untuk seluruh pegawai KPPN Makassar II yang bertempat di Aula KPPN Makassar II. Segenap pejabat dan pegawai KPPN Makassar II dituntut untuk terus meningkatkan integritas dan excellent service (layanan prima) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Hal ini merupakan komitmen bersama guna mewujudkan Pelayanan Prima kepada Stakeholders dengan profesional dan bermartabat.
Workshop ini merupakan workshop service excellence kedua yang telah dilaksanakan oleh KPPN Makassar II. Pada workshop ini, KPPN Makassar II mengundang perwakilan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk menyampaikan tips dan triknya seputar service excellence. Bank Mandiri telah menunjukkan konsistensi dan komitmennya dalam melayani nasabah dengan meraih juara 1 selama 6 tahun berturut-turut Service Excellence Award yang dilaksanakan oleh Marketing Research Indonesia (MRI). Hadir mewakili Bank Mandiri adalah Sdr. Fikri Anka Sugandar selaku Service Quality Officer Bank Mandiri KC Makassar Kartini dan Sdri. Riza selaku Customer Service Bank Mandiri KC Makassar Andalas. Pembukaan disampaikan Kepala KPPN Makassar II, Bapak Sukemi Mumpuni yang menegaskan bahwa tantangan dan tuntutan masyarakat pada umumnya terutama dari Satuan Kerja terhadap KPPN Makassar II kian bertambah dari waktu ke waktu. Untuk itu, seluruh unit organisasi harus dapat merumuskan dan melaksanakan program kerja secara jelas, konkret, dan terukur. Dengan demikian, kinerja KPPN Makassar II makin meningkat dan memenuhi keinginan stakeholdersnya.
Sesi acara inti dimulai dengan penyampaian materi mengenai service excellence yang diterapkan oleh Bank Mandiri dalam dunia perbankan. Diharapkan dengan penyampaian materi tersebut, service excellence dapat diterapkan oleh KPPN Makassar II dalam melayani stakeholdersnya. Sesi kedua berjalan dengan lebih seru yaitu berupa roleplay atau penerapan service excellence yang dilakukan oleh seluruh pejabat dan pegawai KPPN Makassar II secara bergantian. Roleplay service excellence dibagi dalam 3 sesi, yaitu sesi welcome greeting, farewell greeting, dan sesi phone greeting. Seluruh peserta mencoba menerapkan service excellence sesuai dengan contoh yang sudah diperlihatkan oleh Sdr. Fikri dan Sdri. Riza. Beberapa hadiah doorprize juga sudah dipersiapkan untuk lebih memancing antusiasme peserta workshop. Tak pelak, gelak tawa pun terdengar dari beberapa peserta workshop yang melihat kegugupan beberapa peserta lain memperagakan service excellence tersebut. Namun bukannya menurunkan semangat, peserta yang maju memperagakan malah terpacu untuk menunjukkan bahwa pelaksanaan workshop service excellence yang pertama tidak sia-sia. Pada akhir acara, Kepala KPPN Makassar II menyerahkan cinderamata kepada Sdr. Fikri dan Sdri. Riza yang mewakili PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai bentuk terima kasih atas kesediaan Bank Mandiri berbagi resep kesuksesannya dalam menerapkan service excellence kepada KPPN Makassar II.
Reputasi yang didukung pelayanan prima (service excellence) menjadi senjata terampuh untuk mensukseskan reformasi birokrasi Kementerian Keuangan. Melalui pelaksanaan service excellence (pelayanan prima), KPPN Makassar II berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan para stakeholders. Prima atau tidaknya pelayanan dapat diketahui dari kesan stakeholders yang mendapatkan pengalaman langsung pelayanan yang diberikan oleh KPPN. KPPN Makassar II berkomitmen untuk tetap mempertahankan dan menjaga kualitas layanan yang sudah baik serta melakukan perbaikan mutu pelayanan secara terusmenerus salah satunya melalui workshop penyegaran service excellence secara kontinu kepada pegawai. Karena melalui pendidikan dan pelatihan, pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan penyempurnaan kualitas.
Kontributor : Dory Sukma Wahyu Prabowo
Cameraman: Asril